KOTA JAMBI, – Sepuluh mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) dari berbagai disiplin ilmu berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik-Daerah Lingkungan Tertentu (KKNT-DLT) untuk mengatasi permasalahan sampah di RT 10 Kelurahan Tahtul Yaman Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.
Ketua proyek ini yang merupakan dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Jambi (UNJA) Ir. Oki Alfernando, S.T., M.T., beranggotakan Ir. Hariestya Viareco, B.Eng., M.Eng., Dr. Ir. Rainiyati, M.Si., Ir. Sarah Fiebrina Heraningsih, S.T., M.T., serta Ridhwan S.Ag., M.E.Sy., mengatakan melalui Proyek Inovasi Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Rotary Eco Composter, mahasiswa UNJA berupaya memberikan solusi konkret dalam pengelolaan limbah organik rumah tangga.
“Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis di lapangan yang relevan dengan bidang studi mahasiswa sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam penyelesaian permasalahan lingkungan di masyarakat,” ujar Oki Alfernando.
Oki Alfernando juga mengatakan proyek ini dimulai sejak 19 Agustus 2024 ini melibatkan mahasiswa dari program studi Teknik Lingkungan, Teknik Kimia, dan Agroekoteknologi. Mereka berfokus pada perancangan alat komposter, pelatihan masyarakat tentang pengolahan limbah organik, serta monitoring dampak lingkungan dari penerapan teknologi tersebut.
“Mahasiswa Teknik Lingkungan berperan dalam pengelolaan limbah dan manajemen lingkungan untuk mendukung keberlanjutan ekosistem setempat, mahasiswa Teknik Kimia bertanggung jawab pada proses kimiawi dalam penguraian limbah organik dan pengembangan bahan yang dapat meningkatkan efisiensi pembuatan kompos. Sementara itu, mahasiswa Agroekoteknologi berperan dalam penerapan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk kompos,” jelasnya.
Salah satu dosen pembimbing Ir. Dila Oktarise Dwina, S.T., M.T. mengatakan dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat, diharapkan proyek ini dapat memberikan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah rumah tangga sekaligus memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk menghubungkan teori yang dipelajari di kampus dengan praktik di lapangan.
“Selama empat bulan, tim mahasiswa melakukan berbagai kegiatan, mulai dari perancangan alat komposter, pelatihan masyarakat, hingga monitoring dampak lingkungan. Dengan adanya proyek ini dapat menjadi contoh nyata bagi masyarakat dalam mengelola limbah organik secara mandiri dan berkelanjutan,”ungkapnya.
Program KKNT-DLT ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menghubungkan teori yang dipelajari di kampus dengan praktik di lapangan, mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, kerja sama tim, dan komunikasi.
Silvia Yuliansari / Indri Kurnia Sari
Foto: Ist