JAMBI,- Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kimia UNJA lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tim ini terdiri dari lima mahasiswa yang lolos dalam kategori Riset Eksakta (RE), salah satu dari delapan bidang PKM yang diselenggarakan oleh Ditjen Belmawa. Tim PKM Kimia tersebut mengembangkan sebuah proyek inovatif berupa obat penghantar insulin tanpa rasa sakit, yang bertujuan untuk membantu penderita diabetes.
Proyek ini memanfaatkan material Metal Organic Frameworks (MOFs) yang memiliki sifat enkapsulasi untuk mengontrol pelepasan insulin secara perlahan, sehingga memperpanjang efek kerja insulin. Teknologi ini dikombinasikan dengan dissolving microneedle yang difabrikasi menggunakan selulosa dari ampas tebu, yang membuat proses penghantaran insulin tidak menimbulkan rasa sakit.
Tim PKM beranggotakan lima mahasiswa dari program studi kimia UNJA yaitu; M. Furqon Novryan Saputra, Aliyah Nabila, Fashihah Maulida, Sucisasih Ramadhani, M. Hadid Syafiq, dengan dosen pembimbing, Indra Lasmana Tarigan, S.Pd., M.Sc. Mereka bekerja lintas minat kejurusan, termasuk Kedokteran, Farmasi, dan Biologi, untuk menyelesaikan proyek inovasi ini.
Proses riset untuk proyek ini dimulai sejak pengumuman pendanaan PKM pada bulan Juni dan berlangsung hingga Agustus. Setelah lolos ke tahap nasional, tim akan berkompetisi di PIMNAS yang akan diselenggarakan di Universitas Airlangga, Surabaya, pada tanggal 14 hingga 19 Oktober 2024.
Proyek ini terinspirasi oleh latar belakang yang kuat, yaitu banyaknya penderita diabetes di lingkungan sekitar mereka, termasuk keluarga-keluarga mereka sendiri.
“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengobatan diabetes dan membawa kebanggaan bagi almamater kami yaitu Unja,” ujar M. Furqon Novryan Saputra.
M. Furqon Novryan Saputra,juga mengatakan Tim PKM mengajukan proposal mereka bersama ratusan proposal lain dari Unja, di mana sekitar 20 hingga 30 proposal berhasil lolos ke tahap nasional.
“Kami melakukan riset intensif dan kolaborasi lintas minat jurusan untuk menciptakan produk yang inovatif dan berdaya guna. Kami juga mendapat dukungan penuh dari dosen pembimbing dan keluarga, serta berterima kasih kepada Ditjen Belmawa atas kesempatan yang diberikan melalui program PKM,” ungkapnya.
M. Hadid Syafiq merupakan salah satu tim yang tergabung didalam Tim PKM Kimia ini juga berharap dapat meraih medali emas di PIMNAS dan memberikan inspirasi bagi teman-teman mereka untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang riset, khususnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari pengembangan inovasi yang lebih baik lagi,” tutupnya.
Silvia Yuliansari /Rts Dina Ananda W
Foto: Asmee Waedoyee