MENDALO,- Mahasiwa Progam Studi Kimia Universitas Jambi yang beranggotakan Vinanta Yulianti, Septia Wulandari Raden Muhammad Khairul Umam Gibran, dan Zaifudiin ZuhroTholallah di bawah bimbingan Restina Bemis, S.Si., M.Si., berhasil menciptakan nano-biobriket limbah kelapa sawit. Ide ini mampu menjadikan mereka sebagai salah satu Tim yang lolos mendapatkan pendanaan riset sawit tingkat Nasional oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan kelapa Sawit (BPDPKS) Pada Kegiatan Riset Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2023-2024.

Vinanta Yulianti selaku ketua mengatakan bahwa luasnya lahan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi menjadikan mereka termotivasi untuk menciptakan material potensial yang mampu mengatasi permasalahan limbah yang dihasilkan dari perkebunan dan proses pengolahan kelapa sawit yakni nano-biobriket limbah kelapa sawit.

BACA JUGA :  NEW MODEL “ASIA”: Cara Baru Dalam Pengelolaan Kegiatan Tridarma PT dan Meningkatkan Produktivitas Akademik Dosen

Konsumsi energi dalam negeri meningkat 10% setiap tahunnya. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ketersediaan Cadangan minyak di Indonesia hanya sebesar 3,95 miliarbarel dan memperkirakan bahwa minyak bumi akan habis pada kurun waktu 10 tahun mendatang. Biobriket menjadi salah satu alternatif yang dapat di lakukan untuk mengantisipasi permasalahan krisis energi tersebut karena biobriket dapat digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Inovasi Nano-biobriket dibuat dari limbah padat kelapa sawit berupa pelebah, serat, cangkang, tandan buah kosong sebagai sumber arang biobriket dan  limbah cair kelapa sawit berupa Palm Oil Mill Effluent (POME) sebagai perekatnya. Nano bio briket kelapa sawit yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik dan telah sesuai dengan SNI01/6235/2000 dengan nilai kadar airnya sebesar 7,32%; nilai kadar abu 2,20%, nilai kalor sebesar 7769Kcal/Kg  dan lajupembakaran 0,087 gr/mnt.

BACA JUGA :  Dari Humas Hingga Guru Besar: Perjalanan Akademik Prof. Ajidirman di Universitas Jambi

“Saya merasa bangga atas prestasi luar biasa yang didapatkan oleh Tim Riset sawit ini dan hasil yang didapatkan membuktikan inovasi nano-biobriket limbah kelapa sawit mempunyai potensi yang besar sebagai renewable energy pengganti energi fosil,” ujar Restina Bemis, S.Si., M.Si.

Selain itu kegiatan ini juga memberikan pengalaman luar biasa buat Tim Riset Sawit 2023-2024. Kegiatan meliputi workshop dan pembekalan lomba riset sawit di Pekanbaru pada bulan Februari 2024, Monitoring dan Evaluasi di Jakarta pada bulan juni 2024, dan terakhir timber kesempatan untuk mengikuti pekan riset sawit Indonesia sekaligus penutupan untuk serangkaian kegiatan Lomba Riset Sawit di Bali pada bulan Oktober 2024 ini.

BACA JUGA :  Orasi Ilmiah Prof. Heriberta, di Pengukuhan Guru Besar UNJA: Advancing Women to Leadership in Academia: Does Personal Branding Matter

ISTIMEWA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name *