Menristek Dikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D.,AK : Penerima Bidik Misi Tidak Boleh Minder.
Sejak diluncurkannya program bidik misi oleh pemerintah, banyak manfaat yang dirasakan mahasiswa penerima beasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Hal ini juga dirasakan para mahasiswa penerima beasiswa bidik misi Universitas Jambi (Unja). Dalam rangka menghadiri kegiatan wisuda ke-68 Unja, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof.H. Mohamad Nasir, Ph.D.,AK menyempatkan bertemu dan berdialog dengan mahasiswa bidik misi.
Menristek Dikti menyampaikan pesan kepada mahasiswa bidik misi untuk terus semangat dalam menggapai cita-cita yang telah ditanamkan sejak masih kecil dan tidak rendah diri serta minder dalam keterbatasan ekonomi. “Keterbatasan ekonomi tidak boleh minder karena mahasiswa bidik misi adalah mutiara dalam lumpur yang harus terus dipoles,” ujar menteri.
Menurutnya, hingga kini bidik misi belum bisa mencukupi biaya hidup mahasiswa. “Dengan Rp 600 ribu setiap bulannnya belum bisa mencukupi biaya hidup mahasiswa, kedepan akan terus ditingkatkan minimal Rp 800 ribu,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unja Prof. Dr. H. Aulia Tasman, SE, M.Sc. mengatakan, kondisi perekonomian masyarakat Jambi rata rata pada taraf ekonomi menengah ke bawah, jadi bidik misi merupakan harapan besar bagi orang tua dan mahasiswa yang ekonominya kurang mampu namun mempunyai prestasi akademik yang baik. “Bidik misi merupakan harapan besar bagi mahasiswa yang kurang mampu untuk mewujudkan impiannya yang lebih baik,” kata rektor.
Dalam acara dialog, Menristek Dikti sangat terharu mendengar cerita dan pengalaman mahasiswa penerima bidik misi. Andi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik salah seorang penerima bidik misi menceritakan pengalamannya, sambil meneteskan air mata mengucapakan terima kasih kepada pemerintah melalui Menristek Dikti. “Terima kasih pak menteri, tanpa bidik misi rasanya tidak mungkin saya bisa kuliah, untuk biaya hidup keluarga saja sudah sangat sulit,” ujar Andi. (Dedi Irwandi)