JAMBI, – Tim Penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA) menggelar workshop dengan tema “Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Sektor Informal Berbasis Budaya Melayu Jambi dengan Pendekatan Suistainable Livelihood Framework” Kegiatan ini merupakan salah satu luaran dari penelitian berjudul “Perspektif Ekonomi Feminist: Greatest Income Sektor Informal Berbasis Budaya Bagi Perempuan Suku Melayu Jambi Di Seberang Kota Jambi” Workshop ini dilaksanakan pada Jumat (20/09/2024) di Rumah Baca Jambi Kota Seberang.
Tim penelitian dipimpin oleh Dr. Mayasari M.Pd., dan melibatkan anggota tim lainnya yaitu Dr. Siti Syuhada, S.Pd., M.E., dan Fachruddiansyah Muslim, S.Pd., M.Pd. Workshop tersebut juga dihadiri oleh mitrawirausaha, Silvia Yuliansari dengan peserta sebanyak 30 ibu-ibu wirausahadari wilayah Jambi Kota Seberang, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan di sektor informal melalui pendekatan yang berkelanjutan, sesuai dengan budaya lokal Melayu Jambi.
Dr. Maya Sari, M.Pd., ketua tim penelitian menekankan pentingnya sektor informal sebagai salah satu pilar ekonomi bangsa, terutama pada saat pandemi COVID-19 lalu. Sektor informal (home industry dan UMKM) adalah tonggak dari perekonomian bangsa kita.
“Hal ini terbukti bahwa sektor informal pada saat pandemi mampu menopang ekonomi negara, pentingnya sektor informal ini khususnya bagi perempuan,bisa membantu perekonomian keluarga sehingga tidak hanya bergantung pada pendapatan suami, diharapkan perempuan dapat mandiri dan mampu mendukung pendidikan anakyang tidak mudah dan murah,” ujar Dr. Mayasari.
Dr. Siti Syuhada, S.Pd., M.E., memberikan materi mengenai sektor informal, menyatakan kebanggaannya terhadap ibu-ibu yang aktif melestarikan budaya melayu Jambi melalui kuliner khas melayu Jambi.
“Saya sangat bangga dengan ibu-ibu yang tidak hanya memasarkan, tapi juga membuat makanan khas Jambi ini,” ujarnya.
Penelitianini juga didukung oleh mitra penelitian Silvia Yuliansari sebagai wirausaha perempuan melayu Jambi Kota Seberang, yang merupakan pelaku usaha home industry yang bergerak dalam bidang kuliner khas melayu Jambi dengan brand “Pajoan Khas Jambi”.
“Usaha ini menyediakan makanan khas Jambi, semua resep menu khas Jambi saya dapat secara turun temurun, kenapa saya memilih membuka usaha kuliner khas Jambi karena menurut saya agak sulit menemukan menu khas Jambi seperti Joda resap (kue Jambi berbahan dasar tepung dan susu) dengan cita rasa kekinian tetapi dari resep turun temurun, selain itu banyak juga kue dan makanan khas Jambi lainnya yang saya jual di Pajoan Khas Jambi ini,” ungkap Silvia Yuliansari.
Silvia Yuiansari juga mengatakan ia mengapresiasi perempuan yang ada di Seberang Kota Jambi yang tetap eksis berjualan dengan menu khasnya ditengah banyaknya muncul kue kekinian.
“Kenyataannya Kue Khas Jambi masih sangat diminati, kalo kita kesebrang ada berbagai macam pilihan seperti Gomak, Putu, Joda Resap, Tepek Ikan, Masuba, Putri Kandis, ketan Punar, Pempek sambal dan lainnya, secara tidak langsung ibu-ibu yang berwirausaha ini ikut seeta dalam melestarikan panganan khas Jambi dan tentunya menambah penghasilan keluarga,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran perempuan dalamsektor informal dalam kerangka kerja yang berkesinambungan dan berkelanjutan (Suistainable Livelihood Framework ) dan meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui wirausaha berbasis budaya local dan akan membantu pertumbuhan dan Pembangunan ekonomi daerah lokal.
Nabila
foto:Isra