JAKARTA,- Tim Focal Point Universitas Jambi mengikuti Capacity Building for Grievance Redress and Dispute Resolution During Project Implementasion Training on Grievance Redress Mechanism and Problem Solving, keikutsertaan tim Focal Point berdasarkan surat Project Manager Project Implementation Unit (PIU) Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth (AKSI) (ADB Loan 3749-INO). Kegiatan diadakan di Hotel Shangri-la Jakarta, Senin (15-18/5/23).
Lima orang tim tersebut adalah Dedy Antony, S.P., M.Si., Ph.D., merupakan PIC Monev PIU AKSI-ADB UNJA, Freddy Ilfan, S.T., M.T., Dosen Prodi Ilmu Lingkungan UNJA, Silvia Yuliansari. S.H., (Staf Humas UNJA), Yulia Nengsih, S.E., (Staf Humas UNJA) dan Dimas Anugrah Adiyadmo, S.Pd., M.Pd., (Staf Humas UNJA). Selain dari Universitas Jambi, pelatihan juga diikuti lebih kurang 30 orang peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintahan yang ada di Indonesia.
Ms. Emma C. Walters, narasumber dari ADB Consultant mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dilaksanakan karena pada pelatihan ini akan diajarkan bagaimana cara menerima keluhan dari masyarakat yang terdampak pada project yang akan dijalankan.
“Banyak hal yang akan dipelajari pada pelatihan ini, sebelumnya kita harus memahami terlebih dahulu tentang seperti bagaimana kita menghadapi keluhan yang disampaikan oleh masyarakat atau penerima manfaat,” ujar Ema.
Selain itu ia mengatakan ada prinsip dalam praktik yang dilakukan seperti Keadilan, Aksebilitas, Prediktabilitas, Efisiensi, Legatimasi, Transfaransi dan Kredibilitas.
Dedy Antony, S.P., M.Si., Ph. D., mengatakan pelatihan ini tentunya memberikan manfaat bagi peserta pelatihan karena pada pelatihan ini peserta diajarkan tentang bagaimana mengelola dan mengatasi keluhan dari masyarakat hingga bagaimana cara menanganinya dengan melibatkan semua pihak terkait.
“Ada banyak pelajaran yang didapat salah satunya kita bisa mengetahui bagaimana memproses keluhan dan apa saja yang harus dilakukan setelah kita mendapatkan keluhan dari masyarakat serta kemudian kita juga diajarkan untuk kemana berkoordinasi ketika terdapat keluhan dari masyarakat tersebut,” tutur Dedy Antony.
Silvia Yuliansari Asril/HUMAS
Pelatihan ini sangat penting karena memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menerima, mengelola, dan menangani keluhan dari masyarakat atau penerima manfaat.