Bagaimana kita bisa mempromosikan kekayaan Budaya Indonesia di suatu tempat?
Untuk menjawab pertanyaan ini, hanya Universitas adalah jawaban pertanyaan ini
Seiring dengan perkembangan reputasi akademik, setiap tahun Universitas Jambi menerima lebih dari 150 mahasiswa internasional dan lokal yang mengikuti beberapa program inbound di dalam kampus. Beberapa program yang paling diminati adalah Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan program Beasiswa Sarjana Internasional Universitas Jambi.
Per-Desember 2022, Universitas Jambi memiliki 18 Mahasiswa Internasional yang sedang mengejar gelar sarjana di Kampus Pinang Masak ini. Program Beasiswa ini dipimpin oleh UPT Layanan Internasional dan dipimpin oleh Dr. Sri Wachyunni yang saat ini menjabat sebagai Kepala UPT Layanan Internasional. Program beasiswa ini dimulai pada tahun 2021 yang memiliki timeline bersamaan dengan PMM yang dikelola oleh Kemendikbudristek. Tujuan PMM adalah Mahasiswa juga dapat merasakan secara langsung keberagaman budaya nusantara, baik secara tertulis maupun praktik.
Lantas, bagaimana kontribusi Universitas Jambi terhadap nilai-nilai perdamaian dan kebinekaan bangsa?
Dalam hal ini Mahasiswa Internasional di Universitas Jambi, mereka memiliki banyak kesempatanuntuk mempelajari Budaya Jambi dan Budaya Sumatera selama mereka tinggal di UNJA yang dapat berlangsung hingga 4 tahun. Namun karena program PMM, mahasiswa internasional UNJA datang untuk bertemu dan memiliki teman dari berbagai pulau di Indonesia yang membawa budaya dan filosofi berbeda ke Universitas Jambi. Hal yang sama juga terjadi pada mahasiswa inbound PMM yang ingin memiliki kesempatan besar untuk belajar tentang Internasionalisasi dan budaya yang berbeda, tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari luar negara. Sepanjang tahun-tahun sebelumnya, Universitas Jambi telah mengizinkan dan mendukung dua jenis mahasiswa inbound ini untuk melakukan beberapa kegiatan bersama.
Menurut Dwi Setiorini dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang mengikuti PMM Batch1, beliau menyampaikan pendapatnya seperti “Tentu saja bertemu dengan mahasiswa internasional sangat membantu bagaimana cara berfikir satu sama lain, bertukar keanekaragaman yang tentu saja masing-masing saling memiliki ketertarikan yang sama. Hal yang paling menonjol adalah, ketika satu sama lain saling menunjukkan sikap toleransinya. Bertukar pikiran, bertukar budaya, tidak jarang bertukar cerita lokal daerah masing-masing. Saya harap, tidak usai hanya di program PMM saja, namun juga bermakna selamanya seperti salah satu tujuan dari Program Pertukaran Mahasiswa ini”.
Selanjutnya, mahasiswa dari PMM Batch 2, Ach. Nur Fairuzie dari Universitas Islam Malang mengatakan bahwa “Perasaan saya ketika ketemu mahasiswa asing dikampus orang pertama kali sangat senang dan bahagia karena mereka sangat baik dan menyambut kita semua dengan baik dan terkait mahasiswa asing yang ingin belajar lebih budaya jawa, kebetulan saya dari jawa timur, saya sangat bahagia karena di indonesia sendiri budaya nya beragam-ragam tapi meskipun beragam-ragam kita tetap satu jua PANCASILA, selain itu mempertahankan budaya itu sangat penting, supaya manusia bisa mengenal dirinya sendiri dan lebih saling menghargai.
Mahasiswa Internasional, Sithu Moe yang juga Ketua Universitas Jambi Students’ International Council berkomitmen. Dengan dukungan dari Universitas Jambi, dalam setahun ini saya telah bertemu dengan mahasiswa PMM 2 angkatan sekaligus. Saya senang bisa belajar banyak budaya dan bahasa yang belum pernah saya lihat di Jambi dan Sumatera. Setelah kenal dengan teman-teman PMM, persepsi dan keterikatan saya dengan orang Indonesia semakin kuat. Saya jadi tahu bahwa orang Indonesia ramah, murah hati, ramah dan mahasiswa Indonesia juga pekerja keras.
Sebagai mahasiswa asing, saya bisa melihat masa depan Indonesia yang lebih cerah dari teman-teman PMM saya. Ketika saatnya tiba dan hari mereka menjadi pemimpin negara ini, mereka akan menjadi pemimpin yang memahami nilai perdamaian dan keragaman.
Ya, seperti yang dikatakan Sithu, perdamaian dan keragaman adalah salah satu faktor utama yang menantang keamanan nasional berbagai negara di dunia. Namun, tidak mudah untuk tetap bersama orang-orang yang berasal dari latar belakang dan filosofi yang berbeda. Namun, siswa inbound ini telah belajar bahwa Kedamaian muncul dari hati, cinta, dan persahabatan mereka.
Sebagai Universitas pelopor daerah, Universitas Jambi sangat bangga dengan mahasiswa inbound kami yang telah saling berkontribusi dan sebaliknya, untuk hidup damai dan belajar satu sama lain selama mereka tinggal dan belajar di Universitas Jambi. Kedepannya, UNJA akan menjaga kehormatannya sebagai rumah perdamaian dan keragaman.
Sithu Moe, Mahasiswa Internasional Ketua Universitas Jambi Students’ International Council.