MENDALO,- Pundi Sumatra dan Universitas Jambi (UNJA) bersama dengan ruangobrol.id mengadakan kegiatan “Inklusi Goes to Campus” dengan mengangkat topik utama dalam “Upaya Menciptakan Ruang Penerimaan dan Kesetaraan yang Lebih Luas pada Komunitas Suku Anak Dalam (SAD)”. Dilaksanakan di Ruang Senat Gedung Rektorat pada hari Senin (6/3/2023).
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi dalam rangka meningkatkan akses bagi komunitas Suku Anak Dalam (SAD) pada layanan dasar, perlindungan sosial, kewarganegaraan, partisipasi yang inklusif, serta pemulihan ekonomi dan mata pencaharian. Penyelenggaraannya sendiri didukung oleh INKLUSI (Kemitraan Australia – Indonesia menuju Masyarakat Inklusif), Kemitraan Partnership, ESTUNGKARA, dan KREASI Prasasti Perdamaian.
Inklusi Goes To Campus merupakan sebuah kegiatan sosialisasi yang dirancang untuk memulai ruang kerja sama bagi upaya-upaya pemberdayaan pada komunitas SAD antara Pundi Sumatra dengan pihak Perguruan Tinggi. Melalui MoU yang telah dilakukan, UNJA juga telah menyatakan komitmennya untuk ikut mendukung dan membuka kesempatan seluas-luasnya pada SAD dalam mengakses pendidikan formal di jenjang universitas. Melalui penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta dukungan terhadap program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), UNJA akan ikut berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta upaya peningkatan dan pemberdayaan sumber daya manusia.
Rektor UNJA yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Drs. Kamid, M.Si. membuka kegiatan tersebut. Selain beliau, beberapa tamu undangan juga tampak hadir seperti Kepala BAK, Dr. Yatno, S.Pt., M.Si., serta para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dari FKIP, FKIK, Faperta, dan Fapet UNJA. Para peserta yang hadir merupakan puluhan mahasiswa yang terdiri dari perwakilan organisasi lembaga, pers mahasiswa (LPM), UKM, BEM, Himpunan Mahasiswa Jurusan, perwakilan SAD, serta perwakilan tim pengajar (dosen).
Dr. Drs. Kamid, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa sudah waktunya untuk kita tidak membedakan lagi komunitas SAD, karena pada hakikatnya kita semua sama seperti mereka. Beliau juga berharap perguruan tinggi dalam hal ini UNJA bisa membantu mengaplikasikan teknologi tepat guna bagi SAD.
“Senang rasanya ada suatu aktivitas masyarakat luar kampus yang peduli bersama dengan kita melakukan pendampingan dalam membina saudara-saudara kita komunitas SAD. Saya merasa SAD tidak perlu lagi dibedakan dengan kita, karena mereka adalah sama dengan kita. Saya juga senang mahasiswa kita turut serta dalam kegiatan ini, harapannya mahasiswa kita bisa terlibat lebih dalam lagi. Harapan kami, bagaimana komunitas SAD bisa mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam kehidupan keseharian mereka dan diimplikasikan di dalam sana dan menjadi tugas kita,” ujar beliau.
Beliau menambahkan bahwa ada program MBKM di UNJA yang sekiranya bisa berkontribusi terhadap komunitas SAD.
“Terkait MBKM, kita juga ada kegiatan pengabdian Membangun Desa, saya yakin banyak aktivitas yang bisa dilaksanakan di sana seperti membaca, membuat kerajinan, atau bertahan hidup dengan menggunakan hal-hal yang biasa digunakan masyarakat secara umum. Atas nama pimpinan, saya mengapreasiasi kegiatan-kegiatan seperti ini dalam bentuk yang lebih nyata untuk merubah sesuatu dari mereka dan juga merubah pola pikir kita,” jelas Dr. Kamid.
Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan persembahan Tari Bedeti oleh SAD Pelepat Bungo, penyampaian materi oleh 3 narasumber, yaitu Dewi Yunita (CEO Pundi Sumatra), Dr. Fuad Muchlis, S.P., M.Si. (UNJA), dan perwakilan ruangobrol.id. Pada segmen terakhir sebelum diskusi, panitia menayangkan film “Pulang Rimba”.